Rabu, 23 November 2011

LDR ?

Nggak tau kenapa tiba-tiba saya ingin bahas tema tentang LDR [Long Distance Relationship] alias Hubungan Jarak Jauh. Sebenarnya bukan karena trend atau fenomena yang terjadi, tapi nyatanya banyak dari kita mengalami LDR. Nggak cuma pada hubungan suami/istri tapi kebanyakan pada hubungan tanpa status resmi, baca : pacaran :). Saya pribadi belum pernah mengalaminya, apa yang dirasa, efek apa yang timbul atau akibat menjalin ini apa. Saya menuliskan ini atas dasar analisa dan kejadian yang terjadi pada teman-teman saya. 

LDR atau hubungan jarak jauh itu susah-susah gampang. Bayangkan saja hubungan jarak jauh tanpa tau artinya dia sedang apa, bersama siapa, atau apapun itu.Sebenarnya hubungan jarak jauh itu sama saja dengan menjalin hubungan pada umumnya. Bedanya adalah intensitas dari pertemuan itu. Kalau biasanya seminggu itu hampir 5 kali bertemu, sekarang 1 bulan hanya 1 kali bertemu.Bagi sebagian orang pacaran, kalau  intensitas bertemu itu menjadi prioritas akan terasa begitu sulit, tapi jika tidak, it's ok! 

Sebenarnya apa sih yang menjadi modal LDR itu? Menurut saya sih menjalin LDR sama saja dengan menjalin hubungan biasa/ pacaran pada umumnya. Komunikasi, saling mengerti dan menghargai, kepercayaan dan juga setia. LDR itu banyak menimbulkan masalah. Hmhm saya rasa semua hubungan pasti ada masalah, cuma bagaimana penyelesaiannya. Kalau LDR itu susah bertemu kalau mau menyelesaikan masalah, nggak bisa langsung bertatap muka. Beban LDR itu mungkin yang dirasakan. Seharusnya pacaran itu bukan jadi beban tapi proses pembelajaran diri seseorang untuk menghargai satu sama lain. Banyak sih efek atau kasus yang terjadi dengan mereka yang menjalin LDR. Apalagi media komunikasi dan teknologi semakin berkembang. Ada sms, telepon, webcam, blackberry messenger, yahoo messenger, e-mail, dll. Maka dari itu sayang rasanya bila melewatkan dan memanfaatkan media itu secara cuma-cuma sebagai alat komunikasi.

Apa sih efek yang bakal timbul?

Pertama, dia memang pencemburu, lalu semenjak LDR rasa cemburu semakin bertambah. Artinya setiap hari selalu ditanya sedang apa, sama siapa, dimana?  Ketika kita terlambat membalas sms atau tidak menjawab telepon, dikatakan kita sedang sama orang lain yang nggak kita tahu. Lalu jadikan hal ini sebagai masalah.  Gelisah dan selalu ingin tahu. Bahkan sampai buka sosial networknya atau menyewa intel/mata-mata untuk tahu dia sedang apa, sama siapa? Jadi deh cemburu buta. Ingat kata penyanyi Vidi Aldiano, cemburu menguras hati.

Kedua, over protective. Sebelum LDR aja udah protective apalagi LDR? Inilah hal yang menyebabkan hubungan jarak jauh itu berakhir. Protective itu memang perlu tapi tidak berlebihan. Jangan menjadikan kita sebagai Satpam yang harus 1x24 Jam lapor. Hal ini muncul karena ketakutan sendiri, artinya tidak bisa bertemu setiap hari atau kemana-mana tidak bersama dia dan takut dia jalan sama orang lain yang bisa bikin dia nyaman. Kalau sudah kapasitas over bahkan jalan sama sahabat sendiripun nggak boleh. Wah bagaimana dong? Justru yang nemenin dia saat pacar ngga ada kan sahabatnya. Inilah yang menyebabkan over protective, takut dan juga tidak saling percaya. Kalau memang sayang beri dia kebebasan untuk tetap menjalankan hari-hari biasa. Kalau percaya, yakin semua akan baik-baik saja.

Ketiga, Bohong. Ada kalanya seseorang bohong demi menghindari masalah, termasuk dalam hubungan ini. Karena pacar cemburu, over proctective, jadi harus bohong. Ingin bermain bersama sahabat-sahabat dan teman-teman, nonton bioskop atau hanya sekedar bercengkrama, tapi pacar bilang "nggak boleh!",hmhm stress. Intinya hal ini bisa saja digunakan saat kondisi terpaksa, tapi ini tidak boleh dilakukan setiap saat karena akan merusakan kepercayaan itu. Namun dalam sikon tertentu ini bisa digunakan demi menyenangkan diri sendiri, toh kita juga butuh hiburan. Iya selagi kita bisa memanfaatkan situasi dengan baik semuanya akan baik-baik juga. Jangan menyiksa diri hanya karena tidak boleh ini dan itu oleh pacar.

Keempat, jadi lebih galak alias pemarah. Sebentar-bentar marah. Sms nggak dibales, telepon ngga diangkat, bbm delay, nggak ada internet, itu jadi bahan untuk marah. Kalau mau beliin pulsa dong biar ngga marah-marah :). Telat ngabarin kalau pulang malem, atau jalan sama teman. Malah duluan teman check-in ditempat mereka berada. Sepanjang jalan terus dimarahin. Kasihan dong pacarnya. Awas bisa-bisa mereka bosan dan mencari suasana baru. Marah seharusnya ada alasan yang jelas, misalnya memang nggak ngabarin dari pagi sampai malam alias lost contact wajar sih kalau marah. Intinya harus tetap pada jalurnya. Perlakukan dia seperti sahabatmu, saat susah membantu saat senang bersama.

Kelima, jadi lebih cuek. Cuek artinya tidak perduli. Kalau mereka sudah dalam situasi cuek ini agak sedikit diwaspadai. Bagaimana sifat dia? Apa memang dia cuek ? atau setelah LDR jadi muncul sifat cuek? Kalau sifatnya jadi cuek artinya ada faktor yang menyebabkan dia seperti itu. Mungkin kita terlalu sibuk dengan urusan sendiri, terlalu over, jadi pemarah atau apapun, yang menyebabkan dia lebih memilih cuek. Bosan, juga bisa jadi faktor utama cuek alias nggak perduli. Intinya dalam apapun tidak boleh terlalu berlebihan, akibatnya akan ada sifat yang menyilang dari sifat bawaan atau aslinya. Sikap seperti ini positifnya kita lebih bebas beraktifitas, dan negatifnya, apa yang dia lakukan disana?

Iya itu mungkin poin-poin buruk dalam hubungan jarak jauh atau LDR. Intinya dalam menjalin hubungan jarak jauh itu adalah komunikasi, saling menghargai, saling percaya, pengertian, sabar dan setia. Komunikasi apabila terjalin dengan baik, hubungan jarak jauhpun menjadi dekat. Terus saling berhubungan baik melalui sms,telepon atau media lainnya, hanya untuk sekedar bercerita tentang kampus,kuliah, pekerjaan, keluarga, atau kejadian-kejadian lucu bahkan masalah masa depan. Dengan kepercayaan yang kita berikan, kita jadi nggak harus melapor semua aktifitas kita ke dia, atau sebaliknya. Kita tahu apa yang biasa dia lakukan setiap hari. Intinya selalu positive thinking, kalau dia ngga bales sms atau ngga angkat telepon berarti sedang kuliah, atau ada meeting atau sedang berkendara. Jangan membuat dia semakin gelisah dan khawatir. Saling menghargai artinya apapun yang dilakukan sesuai dengan jalannya ikut menghargainya. Secara tidak langsung juga memberikan kebebasan kepadanya untuk melewati hari-hari dengan canda tawa, bukan marah atau air mata. 

Intinya berpikir positif dan saling berkomunikasi. Kalau semua itu selaras, hubungan berapa tahunpun akan berlangsung dengan baik. Apabila tidak, ya berarti memang belum jodoh.  LDR juga proses kita lebih dewasa menyikapi suatu masalah, belajar menghargai pemikiran dan pendapat orang, dan hal lainnya. Dengan intensitas bertemu yang sedikit itu bisa memunculkan rasa rindu dan kata orang "serasa dunia milik berdua". Jalani hubungan dengan penuh canda tawa dan senyuman. Dibalik masalah/cobaan akan ada pelajaran yang bisa dipetik hikmahnya dan setiap kesengsaraan selalu ada kebahagian setelahnya :)

2 komentar:

  1. sip,, bener banget,,
    setiap kesengsaraan selalu ada lebahagiaan setelahnya!
    kan ada juga tuh lagunya tentang LDR,
    Love Song-311
    liriknya yang ngena banget teh!!
    "however far away, i will always love you,
    however long i stay,i will always love you,
    whatever words i say, i wil always love you.."

    BalasHapus

thanks ya sudah mengunjungi blog saya ;)